Debat Publik ke Tiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Jakarta Sukses Terlaksana
Jumat, 22-11-2024 - 12:14:16 WIB
Jayapura - Debat Publik ke tiga Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Nomor Urut. 1, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano-Yermias Bisai, SH dan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua No.Urut.2 Matius Fakhiri, S.I.K - Aryoko Ferdinand Rumaropen, S.P. M.Eng di Jakarta pada hari Kamis, 21 November 2024 yang diselangarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi Papua pada Pilkada serentak 2024, dengan tema pembahasan " Harmonisasi Implementasi Pembangunan Daerah dan Pusat dalam Memperkokoh Kesatuan Bangsa".
Dalam Debat ini Paslon no urut 1 mendapat bagian Pertanyaan pertama dari Panelis seputar masalah kemiskinan dan infrastruktur di segmen pertama ini; Cara Mengatasi Kemiskinan Pertanyaan panelis soal kemiskinan ditujukan kepada Benhur Tomi Mano dan dijawab berupa strategi mengatasi masalah tersebut.
"Apa kebijakan strategis paslon untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten, kota sehingga program penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien," pertanyaan panelis yang ditujukan kepada Benhur Tomi Mano.
Selanjutnya Benhur Tomi Mano menjawab untuk menangani kemiskinan di Papua ada tiga cara; "Pertama, kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
"Kedua, melalukan pendataan kepada masyarakat; Ketiga, melakukan pemberian kartu Papua Maju. dan disamping itu juga kami akan melakukan kolaborasi dengan tingkat distrik, kecamatan, dan kelurahan dalam pengentasan kemiskinan. Hal lain juga kami lakukan adalah pemberian bantuan langsung kepada masyarakat di kota dan kabupaten, Itu strategi kami dalam mengatasi kemiskinan di Papua," ungkap BTM.
Bangun Jalan dan Jembatan Giliran Calon Wakil Gubernur Papua Yermias Bisai memiliki ide brilian menjawab permasalahan jalan dan jembatan di Papua.
Pembangunan jalan dan jembatan di Papua masih bermasalah, dan banyak proyek insrastruktur transportasi yang tertunda.
Selain itu, masih banyak juga jalan dan jembatan tidak layak. Hal ini berdampak terhadap konektifitas antar kota dan kabupaten, menjawab masalah itu, pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua nomor urut 1 Benhur Tomi Mano-Yermias Bisai memiliki gagasan brilian untuk lima tahun kedepan.
Yermias Bisai mengawalinya dengan menjelaskan pembangunan jalan dan jembatan maupun infrastruktur dasar lainnya di Papua sangat banyak kendala.
Pertama, kondisi geografis Papua yang begitu sulit, kemusian jangkauan yang luas. Kedua, ketersediaan anggaran. "Dalam pembangunan infrastruktur ada sumber dana yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat sehingga daerah dalam mengembangkan jalan potensial yang menghubungkan satu wilayah sangat terbatas sehingga menyebabkan tidak ada hubungan transportasi jalan antar daerah," jelasnya.
Jika terpilih, Yermias Bisai mengatakan dirinya akan mendampingi Benhur Tomi Mano sebagai Gubernur Papua berusaha menggali potensi daerah.
"Potensi daerah ini dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk membiayai infrastruktur dan Kami akan berusaha dengan potensi daerah sehingga PAD mampu membiayai infrastruktur jalan dan jembatan," ucap Jermias.
Ditempat yang sama Calon Gubernur Papua nomor urut 02, Mathius Fakhiri memiliki gagasan tentang cara membangun Papua, meski anggaran APBD Papua kian menurun. Hal itu disampaikan Mathius Fakhiri saat menjawab pertanyaan panelis, saat panelis menanyakan soal 8.351 ASN di Provinsi Papua. Namun terjadi penurunan anggaran dari Rp15 triliun menjadi Rp2,6 triliun, karena pemekaran daerah otonomi baru sehingga terjadi kesenjangan fiskal di Papua, maka kebijakan apa untuk mengatasi permasalahan tersebut?
Selanjutnya Giliran Paslon No Urut 2 Mathius Fakhiri menjawab; Setelah adanya DOB Papua, maka langkah yang dilakukan adalah menyusun konsep mitigasi terhadap permasalahan belanja ASN, sehingga tidak membebani fiskal daerah; untuk hal ini dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat yakni Mendagri, Menpan dan Badan Kepegawaian Negara.
Selanjutnya ditambahkan pula oleh Mathius bahwa masalah banyaknya ASN, sebagai akibat dari lahirnya UU Otsus di Papua yang telah memekarkan tiga provinsi baru. ucapnya.
Dengan Debat ketiga ini merupakan debat pemungkas, kata Ketua KPU Propinsi Papua,.Steve Dumbon.
(Vicky R).
Komentar Anda :