Mahasiswa Desak Kapolres Madina Tindak Mafia PETI Inisial HNF Diduga Dalang Penganiyaan dan Pengancaman
Sabtu, 29-03-2025 - 22:42:03 WIB
Baca juga:
   
 

Mandailing Natal, - Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal Pekanbaru (IMA Madina Pekanbaru) Mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut laporan kasus penganiayaan yang terjadi di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal.

Berdasarkan informasi yang kami dapat, pelaku penganiayaan berinisial SP diduga memiliki keterkaitan dengan seorang bos besar tambang ilegal berinisial N, yang disebut-sebut sebagai aktor utama di balik maraknya PETI di wilayah tersebut.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025, sekitar pukul 03.00 WIB. Seorang pekerja tambang melaporkan bahwa dirinya mengalami penganiayaan oleh SP saat keluar dari lubang tambang tempatnya bekerja. SP memanggil korban dan menanyakan jumlah pekerja yang masih berada di dalam lubang. Setelah korban menjawab bahwa masih ada empat orang di dalam, SP tiba-tiba menamparnya dan mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya. Merasa terancam, korban langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Menanggapi hal ini, Ketua IMA Madina Pekanbaru, Gusti Pardamean Nasution, menegaskan bahwa aparat penegak hukum harus bertindak tegas untuk mengusut kasus ini hingga ke akar-akarnya.

"Kami mendesak Polres Mandailing Natal untuk segera menangkap pelaku penganiayaan dan menelusuri keterkaitan kasus ini dengan jaringan mafia tambang. Jika benar ada aktor besar berinisial N yang mengendalikan PETI di wilayah ini, maka negara tidak boleh tunduk pada kekuatan mafia yang merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat," tegasnya.

IMA Madina Pekanbaru juga menyoroti bahwa keberadaan PETI bukan hanya menjadi penyebab kerusakan ekosistem, tetapi juga memicu berbagai tindak kriminal serta konflik sosial di masyarakat.

"Selain menyebabkan kehancuran lingkungan, tambang ilegal juga di duga menjadi praktek jual beli narkoba, ajang praktik kekerasan dan perebutan kekuasaan. Jika tidak segera diberantas, maka konflik semacam ini akan terus berulang," ujar Gusti Pardamean Nasution.

 *Tuntutan IMA Madina Pekanbaru: Usut Tuntas & Hukum Mafia Tambang*

IMA Madina Pekanbaru menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan konkret dari aparat penegak hukum. Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan yang berarti, mereka siap turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan mereka secara langsung.

"Kami tidak hanya menuntut keadilan bagi korban penganiayaan, tetapi juga meminta aparat bertindak tegas terhadap mafia tambang yang selama ini mengendalikan PETI di Mandailing Natal. Tidak boleh ada kompromi dengan mereka yang merusak lingkungan dan merampok sumber daya alam kita," tegas Gusti Pardamean Nasution.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas laporan tersebut. IMA Madina Pekanbaru berharap agar kasus ini tidak hanya berhenti pada pelaku lapangan, tetapi juga mengusut dugaan keterlibatan oknum Polisi yang ber tugas di Polres Madina Ber inisial KHL yang melindungi Bos PETI inisial N.

 "Kami tidak akan tinggal diam. Jika aparat lamban dalam bertindak, kami siap turun ke jalan untuk menuntut keadilan dan memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu," pungkas Gusti Pardamean Nasution.
Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal Pekanbaru (IMA Madina Pekanbaru) Mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut laporan kasus penganiayaan yang terjadi di lokasi pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal.

Berdasarkan informasi yang kami dapat, pelaku penganiayaan berinisial SP diduga memiliki keterkaitan dengan seorang bos besar tambang ilegal berinisial N, yang disebut-sebut sebagai aktor utama di balik maraknya PETI di wilayah tersebut.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025, sekitar pukul 03.00 WIB. Seorang pekerja tambang melaporkan bahwa dirinya mengalami penganiayaan oleh SP saat keluar dari lubang tambang tempatnya bekerja. SP memanggil korban dan menanyakan jumlah pekerja yang masih berada di dalam lubang. Setelah korban menjawab bahwa masih ada empat orang di dalam, SP tiba-tiba menamparnya dan mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya. Merasa terancam, korban langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Menanggapi hal ini, Ketua IMA Madina Pekanbaru, Gusti Pardamean Nasution, menegaskan bahwa aparat penegak hukum harus bertindak tegas untuk mengusut kasus ini hingga ke akar-akarnya.

"Kami mendesak Polres Mandailing Natal untuk segera menangkap pelaku penganiayaan dan menelusuri keterkaitan kasus ini dengan jaringan mafia tambang. Jika benar ada aktor besar berinisial N yang mengendalikan PETI di wilayah ini, maka negara tidak boleh tunduk pada kekuatan mafia yang merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat," tegasnya.

IMA Madina Pekanbaru juga menyoroti bahwa keberadaan PETI bukan hanya menjadi penyebab kerusakan ekosistem, tetapi juga memicu berbagai tindak kriminal serta konflik sosial di masyarakat.

"Selain menyebabkan kehancuran lingkungan, tambang ilegal juga di duga menjadi praktek jual beli narkoba, ajang praktik kekerasan dan perebutan kekuasaan. Jika tidak segera diberantas, maka konflik semacam ini akan terus berulang," ujar Gusti Pardamean Nasution.

 Tuntutan IMA Madina Pekanbaru: Usut Tuntas & Hukum Mafia Tambang

IMA Madina Pekanbaru menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan konkret dari aparat penegak hukum. Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan yang berarti, mereka siap turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan mereka secara langsung.

"Kami tidak hanya menuntut keadilan bagi korban penganiayaan, tetapi juga meminta aparat bertindak tegas terhadap mafia tambang yang selama ini mengendalikan PETI di Mandailing Natal. Tidak boleh ada kompromi dengan mereka yang merusak lingkungan dan merampok sumber daya alam kita," tegas Gusti Pardamean Nasution.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas laporan tersebut. IMA Madina Pekanbaru berharap agar kasus ini tidak hanya berhenti pada pelaku lapangan, tetapi juga mengusut dugaan keterlibatan oknum Polisi yang ber tugas di Polres Madina Ber inisial KHL yang melindungi Bos PETI inisial N.

 "Kami tidak akan tinggal diam. Jika aparat lamban dalam bertindak, kami siap turun ke jalan untuk menuntut keadilan dan memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu," pungkas Gusti Pardamean Nasution.

(Magrifatulloh)




 
Berita Lainnya :
  • Dandim Apresiasi Prajurit yang Melaksanakan Purna Tugas
  • PPI Sumut, Detektif Monitor dan P.BKMAD Berkolaborasi Membangun Kesejahteraan dan Meluruskan Sejarah Melayu Deli
  • LSM Garda Timur Indonesia Memperkuat Sinergitas dengan Deninteldam XIII/Mdk
  • Hendrik Pakpahan, S.H Mengapresiasi Kinerja Penyidik Polrestabes Medan
  • Plt Kajari SBB dan Jajaran Ikuti Kunjungan Kerja Virtual Jaksa Agung RI
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Dandim Apresiasi Prajurit yang Melaksanakan Purna Tugas
    02 PPI Sumut, Detektif Monitor dan P.BKMAD Berkolaborasi Membangun Kesejahteraan dan Meluruskan Sejarah Melayu Deli
    03 LSM Garda Timur Indonesia Memperkuat Sinergitas dengan Deninteldam XIII/Mdk
    04 Hendrik Pakpahan, S.H Mengapresiasi Kinerja Penyidik Polrestabes Medan
    05 Plt Kajari SBB dan Jajaran Ikuti Kunjungan Kerja Virtual Jaksa Agung RI
    06 Berantas Halinar, Rutan Rengat Konsisten Gelar Razia Blok Hunian
    07 AMSB Desak Pemerintah Buton Selatan Tuntaskan Krisis Listrik dan Aktivitas Alat Barat di Pulau Siompu
    08 Dana Hibah 150 Juta Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal Dipertanyakan
    09 Tim Itwasum Polri Bertolak ke Kapolres Tebing Tinggi dalam Rangka Pengawasan Ops Ketupat Toba 2025
    10 Bamsoet Ajak Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Tengah Tantangan Global
    11 Babinsa Gotong Royong Bangun Talud, Permudah Akses Petani Menuju Sawah
    12 Kemendagri Terima Penghargaan dari Ombudsman RI
    13 Polres Tebing Tinggi Tindaklanjuti Pengaduan Masyarakat Terkait Peredaaran Narkoba di Kelurahan Teluk Karang
    14 HMI Soroti Realitas Kemiskinan dan IPM Kabupaten Buton Utara Tahun 2024/2025
    15 Danramil Sawit Dampingi Bulog ke CV.Mitra Tani
    16 Pemerintah Instruksikan Kepala Daerah Baru Segera Susun RPJMD dan Renstra
    17 Berinteraksi Langsung dengan Masyarakat Satgas Yonif 641/Bru Pos Bolakme Melaksanakan Anjangsana
    18 Polres Madina Jadwalkan Pemanggilan Kasus Penipuan Jasa Pengiriman
    19 Aksi Deklarasi Gerak Misi Cabang Pinrang, Ishaq : Kami akan Kawal Aspirasi dan Isu-Isu Daerah di PinrangĀ 
    20 Saksi Mendengar Suara Rintihan Minta Tolong dari Kamar Korban
    21 Gegara Nyalakan Mancis Disaat Isi BBM, 2 Rumah dan 1 Unit Septor Terbakar di Tebing Tinggi
    22 Kasad: Jadikan Momentum Idul Fitri untuk Bekerja dan Mengabdi Lebih Baik Lagi
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © zoinnews.com