Kasus Sayed Fackrul Terpidana Narkoba yang di Vonis Mati Dua Kali Ancaman Narkoba di Aceh
Sabtu, 08-03-2025 - 23:00:49 WIB
Murthalamuddin.
Baca juga:
   
 

Banda Aceh - Sayed Fackrul menjadi terpidana narkoba yang mendapatkan dua kali vonis mati. Terakhir dia divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Idi, Aceh Timur, karena menjadi otak pengendali bisnis narkoba. Tahun 2023 dia juga sudah divonis hukuman mati. Ia sedang menunggu proses eksekusi. Untuk vonis kedua kalinya, Sayed Fackrul mengendalikan bisnis narkoba dari dalam Lapas Kelas II A Lambaro.

Narkoba telah lama menjadi persoalan krusial di Aceh. Bahkan saat ini narkoba telah menjadi bahaya laten. Menggurita hingga ke lapisan paling bawah di masyarakat. Nyaris tidak ada kampung di Aceh yang tidak memiliki pencandu sabu-sabu. Kabarnya di banyak penjara Aceh, napi narkoba yang paling banyak.

Dalam banyak kasus peredaran ilegal sabu-sabu di luar Aceh, umumnya juga melibatkan orang Aceh. Fenomena tersebut mengundang tanya. Ada apa dengan orang Aceh? Atau, ada apa dengan Aceh? Kenapa bisa begini? Kenapa orang Aceh begitu nekad?

Persoalan pokok adalah sulitnya lapangan kerja di Aceh. Juga sempitnya ruang usaha di Aceh.  Ini juga terkait rendahnya skill anak muda Aceh. Dunia pertanian yang seharusnya menjadi primadona, tidak menjanjikan kesejahteraan. Menjadi petani di Aceh, berarti telah memilih jalan menuju kemiskinan yang dapat diwariskan. Angkatan kerja di Aceh tidak lagi percaya bila dunia pertanian dapat menjadi sektor ekonomi menjanjikan.

Demikian juga kelautan. Umumnya nelayan di Aceh adalah buruh. Mereka dibayar pas-pasan. Menjadi nelayan tidak akan mengubah ekonomi keluarga menjadi lebih baik. Menjadi lebih buruk? Umumnya demikian.

Aceh juga daerah bekas konflik. Manusia di daerah bekas konflik bersenjata memiliki kenekatan yang lebih. Para penyintas perang umumnya tidak takut mati, bilamana memiliki peluang keluar dari jerat kemiskinan. Bagi mereka, kemiskinan yang berpuluh tahun sangat menyiksa. Tantangan keluar dari kemiskinan membuat orang gelap mata dan berpikir pendek.

Budaya permisif di masyarakat bahkan telah merasuki dunia politik dan keagamaan. Saya menduga gembong narkoba menjadi penyumbang dana politik. Bahkan kegiatan masyarakat maupun kegiataan keagamaan mendapat sumbangan besar dari hasil narkoba.

Banyak orang kaya baru (OKB) baru di gampong-gampong yang asal-muasal kekayaannya misterius. Mereka terduga gembong narkoba. Masyarakat menerima mereka dengan lapang. Diberi podium kehormatan, diangkat sebagai tokoh yang dibanggakan.
Jika ini tidak segera menjadi gerakan semesta memberantas. Maka ambang kehancuran sistemik Aceh sedang berlangsung.

Harus ada gerakan menolak narkotika secara kultural dan sosial. Harus dihidupkan kembali tradisi di masyarakat yang tidak kompromis dengan bisnis candu. Jangan berharap pada pemberantasan hukum semata. Karena terbuka ruang cincai-cincai pada penegakan hukum. Kita harus mampu melahirkan kesadaran semesta, mengusir dan menolak narkoba di Serambi Mekkah.

Di Asia Tenggara, hanya Brunei Darusalam yang mendeklarasi diri sebagai negara syariat Islam. Di Indonesia, untuk provinsi yang sah menyebut dirinya bersyariat hanya Aceh. Lalu apakah kita membiarkan daerah bersyariat hidup dari gelimangan narkotika?

(Murthalamuddin)




 
Berita Lainnya :
  • Dandim Apresiasi Prajurit yang Melaksanakan Purna Tugas
  • PPI Sumut, Detektif Monitor dan P.BKMAD Berkolaborasi Membangun Kesejahteraan dan Meluruskan Sejarah Melayu Deli
  • LSM Garda Timur Indonesia Memperkuat Sinergitas dengan Deninteldam XIII/Mdk
  • Hendrik Pakpahan, S.H Mengapresiasi Kinerja Penyidik Polrestabes Medan
  • Plt Kajari SBB dan Jajaran Ikuti Kunjungan Kerja Virtual Jaksa Agung RI
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Dandim Apresiasi Prajurit yang Melaksanakan Purna Tugas
    02 PPI Sumut, Detektif Monitor dan P.BKMAD Berkolaborasi Membangun Kesejahteraan dan Meluruskan Sejarah Melayu Deli
    03 LSM Garda Timur Indonesia Memperkuat Sinergitas dengan Deninteldam XIII/Mdk
    04 Hendrik Pakpahan, S.H Mengapresiasi Kinerja Penyidik Polrestabes Medan
    05 Plt Kajari SBB dan Jajaran Ikuti Kunjungan Kerja Virtual Jaksa Agung RI
    06 Berantas Halinar, Rutan Rengat Konsisten Gelar Razia Blok Hunian
    07 AMSB Desak Pemerintah Buton Selatan Tuntaskan Krisis Listrik dan Aktivitas Alat Barat di Pulau Siompu
    08 Dana Hibah 150 Juta Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal Dipertanyakan
    09 Tim Itwasum Polri Bertolak ke Kapolres Tebing Tinggi dalam Rangka Pengawasan Ops Ketupat Toba 2025
    10 Bamsoet Ajak Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Tengah Tantangan Global
    11 Babinsa Gotong Royong Bangun Talud, Permudah Akses Petani Menuju Sawah
    12 Kemendagri Terima Penghargaan dari Ombudsman RI
    13 Polres Tebing Tinggi Tindaklanjuti Pengaduan Masyarakat Terkait Peredaaran Narkoba di Kelurahan Teluk Karang
    14 HMI Soroti Realitas Kemiskinan dan IPM Kabupaten Buton Utara Tahun 2024/2025
    15 Danramil Sawit Dampingi Bulog ke CV.Mitra Tani
    16 Pemerintah Instruksikan Kepala Daerah Baru Segera Susun RPJMD dan Renstra
    17 Berinteraksi Langsung dengan Masyarakat Satgas Yonif 641/Bru Pos Bolakme Melaksanakan Anjangsana
    18 Polres Madina Jadwalkan Pemanggilan Kasus Penipuan Jasa Pengiriman
    19 Aksi Deklarasi Gerak Misi Cabang Pinrang, Ishaq : Kami akan Kawal Aspirasi dan Isu-Isu Daerah di PinrangĀ 
    20 Saksi Mendengar Suara Rintihan Minta Tolong dari Kamar Korban
    21 Gegara Nyalakan Mancis Disaat Isi BBM, 2 Rumah dan 1 Unit Septor Terbakar di Tebing Tinggi
    22 Kasad: Jadikan Momentum Idul Fitri untuk Bekerja dan Mengabdi Lebih Baik Lagi
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © zoinnews.com